Mau Dapat Barang Bagus Harga MURAH

”Advertisement”

Senin, 17 Maret 2014

Pengelolaan Sampah di Jepang

     Kehidupan di Jepang seperti yang kita tahu bahwa lingkungannya bersih dan nyaman. Buat yang pernah mengunjungi Jepang pasti akan merasakan sekali perbedaan lingkungan yang bersih ini jika dibandingkan dengan Indonesia. Anyway, meskipun lingkungan di Jepang bersih, sangat jarang loh kita bisa menemukan tong sampah di sepanjang perjalanan. Terkadang ini yang menjadi keluhan para wisatawan yang pergi ke Jepang karena sulit menemukan tempat sampah. Mau tidak mau mereka jadi harus mengantongi sampah tersebut ataupun memasukkannya kedalam tas untuk dibuang kemudian.
    Jikalau pun menemukan tempat sampah di Jepang, biasanya akan ada beberapa kotak sampah dengan pembedaan sampah sesuai jenisnya. Hal ini kadang suka bikin para wisatawan asing di Jepang menjadi bingung untuk yang belum terbiasa dengan pembagian sampah.
 
Di Jepang sendiri secara general sampah dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu
1. Sampah yang bisa dibakar,
2. Sampah yang tidak bisa dibakar, dan
3. Sampah elektronik.
 
20140223-000731.jpg       Pembagian diatas adalah pembagian secara umum dan bahkan masih bisa dibagi-bagi lagi sesuai jenisnya. Pada kenyataannya setiap wilayah di Jepang memiliki kebijakan masing-masing dalam pengolahan sampah. Ditempat saya sendiri, sampah dibedakan menjadi 5 bagian. Sampah yang bisa dibakar, sampah yang tidak bisa dibakar, sampah peralatan rumah tangga, sampah koran/buku dan sampah elektronik. Sampah itupun masih harus kita pisah-pisahkan dan kita tidak bisa membuang sampah sembarangan setiap harinya. Ada hari yang sudah ditetapkan kapan kita boleh membuang sampah sesuai jenisnya. Tentunya hal ini memiliki maksud dan tujuan untuk memudahkan pemerintah kota dalam mengolah sampah nantinya.
     Ditempat saya, sampah yang bisa dibakar biasanya dikumpulkan setiap hari selasa dan jumat yang harus dimasukkan kedalam kantong plastik berwarna biru. Sampah yang bisa dibakar biasanya berisi kertas-kertas, bahan sisa makanan, tisu atau yang lainnya.
     Sampah peralatan rumah tangga seperti bekas panci yang tidak terpakai, peralatan makan yang sudah rusak, lampu neon dan sebagainya biasanya dikumpulkan setiap hari selasa minggu kedua dan minggu ke empat dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna putih .
     Lalu mengenai sampah yang tidak bisa dibakar harus dimasukkan dalam kantong plastik warna kuning dan pembagian sampah ini agak sedikit rumit. Sampah tidak bisa dibakar biasanya dipilah-pilah lagi sesuai jenisnya. Untuk botol bekas minuman misalnya, haruslah dipisahkan sendiri di suatu kantong plastik atau karung. Begitupun dengan sampah kaleng atau botol kaca, semuanya haruslah dipisah-pisahkan dan kemudian dikumpulkan setiap hari senin.
Inzai City Plastic Garbage
Semua jenis sampah kita bebas membuang tanpa harus dikenakan biaya.
“Wait?! Dikenakan biaya? Memangnya buang sampah ada yang bayar ya?!”
     Ya buang sampah di Jepang harus membayar bila kita ingin membuang sampah peralatan elektronik atau peralatan rumah tangga dalam bentuk yang besar seperti lemari, kursi, sepeda dan yang lainnya. Untuk membuang peralatan ini, biasanya kita harus mengontak pusat pemerintahan kota untuk pembuangannya dan kita akan dikenakan biaya sesuai dengan jenis barang yang kita buang. Maka dari itu untuk pelajar di Jepang yang sudah habis masa studinya dan hendak kembali ke negara asal, biasanya lebih baik memberikan peralatan elektronik mereka kepada adik-adik kelas yang baru saja datang ke Jepang ataupun memberikannya kepada siapapun yang membutuhkan secara cuma-cuma. Kadang ini yang jadi salah persepsi orang kok baik banget mau kasih TV, radio, vacuum cleaner dan sebagainya secara gratis ya… Baik banget… Hihihi… Padahal kenyataannya daripada mereka disuruh bayar mendingan mereka berikan gratis aja. Bukan begitu?! Iya gak?! Hehehe… :P
     Pengolahan sampah di Jepang buat saya pribadi cukup rumit. Terkadang saya sendiri suka bingung dengan pembagian sampah di Jepang. Seperti sampah bekas sikat gigi yang dikategorikan sebagai sampah yang bisa dibakar misalnya. Okelah bulu sikat giginya bisa dibakar, tetapi bagaimana dengan gagangnya?! Gagang sikat gigi memangnya bisa dibakar ya?! Terkadang kalau sudah bingung dengan pembagian sampah begini, biasanya saya akan membawa sampah tersebut ke sekolah. Hehehehe… Hal ini tentu saja biar petugas kebersihan sekolah yang memisahkan dan memilah-milah sampahnya.
     Anyway sekali lagi bahwa pembagian sampah di Jepang berbeda di setiap wilayah. Bahkan ada suatu wilayah di Jepang yang pembagian sampahnya jika tidak salah ingat dibedakan menjadi 32 macam/jenis. Wow sangat rumit sekali nampaknya memilah sampah menjadi 32 macam seperti itu. Dibagi jadi 5 bagian aja saya udah pusing, apalagi dibagi menjadi 32 seperti itu ya?! Ah entahlah… Pembagian sampah di Jepang memang rumit. Hahaha… :P

2 komentar:

  1. sangat keren bro di jepang :D
    jadi pengen ke sana

    BalasHapus
  2. iya hahaha .................. palagi bunga sakura.a

    BalasHapus